Tersisihnya Seni Tradisional di Kalangan Generasi Muda
![]() |
Ragam aneka Tari Nusantara |
Penulis: Joice Ester Raranta, M.Th.
Indonesia terkenal memiliki banyak ragam seni dan budaya. Sebut
saja seni tari misalnya, dari 34 provinsi yang ada di Indonesia, dari Sabang
sampau Merauke, kita punya tak kurang dari 352 jenis tarian daerah. Hampir
setiap daerah di Indonesia memiliki tariannya masing-masing. Hal ini disebabkan
Indonesia memiliki lebih dari seribu suku bangsa yang tersebar di berbagai
daerah. Setiap daerah tersebut memiliki tarian daerahnya masing-masing. Tarian
daerah merupakan tarian yang berkembang di suatu daerah dan menciptakan suatu
identitas budaya dari masyarakat di daerah tersebut. Tarian daerah biasanya
menceritakan sejarah atau kebiasaan yang berkembang di masyarakat yang
bersangkutan.
Di dunia Internasional, keindahan tarian tradisional
Indonesia sangat memikat penonton, salah satunya adalah tari Saman. Berkat
keindahan tari Saman, Indonesia pernah mendapat gelar ''The Best Performance”
di “The Internationaly Fork Festival” pada tahun 2013. Para penari berhasiI
membuat para penonton di festival yang dilaksanakan di Yunani tersebut
terpukau. Tari Saman sudah sangat dikenal dunia, bahkan UNESCO telah menetapkan
taridaerah ini sebagai “Representative List of the Intangible Cultural Heritage
of Humanity" pada tahun 2011.
Untuk alat musik tradisional, kita punya tak kurang dari 50
jenis alat musik tradisional. Keunikan dan keindahan yang diciptakan alat-alat
musik tradisional Indonesia juga telah berhasil menorehkan prestasi dan
menghipnotis berbagai penonton di penjuru Internasional. Salah satunya adalah
musik angklung dari Jawa Barat, UNESCO mengakui angklung sebagai Warisan Budaya
Dunia dalam daftar Representative List of the Intangible Cultural Heritage of
Humanity. Pada tahun 2011, alat musik angklung mencetak prestasi di kancah
internasional. Guiness Book of World Record telah mencatat rekor dunia dari
keharmonisan alat musik angklung.
Banyaknya prestasi yang pernah dibuat dalam hal penampilan
seni dan budaya tradisional Indonesia di kancah Internasional itu tentu sangat
membahagiakan kita sebagai bangsa yang diperhitungkan dalam pencapaian seni dan
budaya yang luhur di mata lnternasional, sayangnya popularitas seni dan budaya
Indonesia itu tidak berbanding lurus dengan minat generasi muda dalam
melestarikannya. Kekayaan seni dan budaya itu kinisemakin tersisihkan.
Kenyataan dititinggalkannya kesenian tradisional oleh
generasi muda sekarang ini sangat nyata. generasi milenial sekarang lebih
banyak menjadi penikmat hiburan yang banyak disediakan oleh berbagai media,
terutama televisi, hal inilah yang ikut mempengaruhi lunturnya penghargaan
generasi muda pada kesenian tradisional. Banyak anak-anak muda sekarang kurang
mengenal kesenian tradisional semacam: Wayang Kulit, Wayang Orang, Wayang
Golek, Karawitan, Tari Daerah, Musik Gending dan lain sebagainya. Anak-anak
muda sekarang lebih senang pada jenis kesenian dan tradisi luar yang kerap kali
tidak jelas benar dari mana asalnya, dan tidak mempunyai nilai positif. Jika
kondisi ini terus dibiarkan tentu dapat berakibat pada hilangnya kekayaan seni
dan budaya milik kita.
Kurangnya peranan pemerintah dan masyarakat dalam
mengapresiasi pertunjukan seni dan budaya tradisional sebagai salah satu
identitas budaya bangsa serta arus globalisasi yang mengakibatkan masuknya
kebudayaan luar yang lebih digemari oleh generasi muda menjadi faktor
tergerusnya minat generasi muda terhadap seni
dan budaya tradisional.
Mengembangkan serta melestarikan seni dan budaya warisan
leluhur memang bukan sepenuhnya ditentukan oleh pemerintah saja, melainkan juga
terutama oleh masyarakat sendiri, dalam hal
ini mereka yang bergelut di bidang seni budaya sebagai pelaku seni,
pekerja seni, pengamat dan pecinta seni. Kerjasama antara pemerintah dengan
masyarakat dalam mengembangkan/melestarikan serta memberikan apresiasi kepada
seni tradisional harus makin banyak dikerjakan dalam ruang publik dimana
masyarakat umum dapat mengaksesnya dengan mudah. Kita berharap pemerintah dapat lebih meningkatkan
dukungannya kepada kepada para pegiat seni dan budaya sehingga meraka dapat
menunjukkan kreasi seni dan budaya diberbagai tempat umum seperti Mall,
Alun-alun, Balai Desa, dan publik area lainnya dalam usaha menarik kembali
minat generasi muda terhadap seni musik dan budaya tradisional.
Selain itu
pemerintah juga mengambil peran sebagai pendorong I pemberi insentif bagi
seniman musik dan budaya tradisional untuk berinovasi dan menciptakan musik dan
budaya tradisional yang kontemporer atau kekinian yang disenangi oleh generasi
muda. Butuh perhatian yang sangat serius pada upaya pengenalan
akan seni dan budaya tradisional pada generasi muda sejak dini agar seni dan
budaya warisan leluhur kita tidak punah. Pemerintah kita harus bisa memberikan
lebih banyak lagi program beasiswa kepada anak bangsa yang ingin menggeluti
pendidikan dan pengembangan bidang seni dan budaya.
Kaum muda harus segera bangkit untuk tetap melestarikan seni
dan budaya yang merupakan warisan para leluhur, jangan sampai seni dan budaya
bangsa Indonesia direbut oleh bangsa lain.
***
* Penulis adalah Wasekjen Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Majelis Umat Kristen Indonesia (MUKI)
No comments:
Post a Comment