Asosiasi Metaverse Indonesia (AMI) atau dalam bahasa Inggrisnya The Indonesian Metaverse Association (IMA) resmi didirikan oleh para penggiat yang
Andi Caisar, Sekjen AMI: Asosiasi Metaverse Indonesia. (Kolase Foto: Suaraumat.com/Kun)
JAKARTA, SUARAUMAT.com - Asosiasi Metaverse Indonesia (AMI) atau dalam bahasa Inggrisnya The Indonesian Metaverse Association (IMA) resmi didirikan oleh para penggiat yang sekaligus pebisnis metaverse di Indonesia dan berkedudukan di Jakarta.
AMI memiliki perwakilan di tiap daerah maupun luar negeri. Menurut Sekretaris Jenderal (Sekjen) AMI, Andi Caisar kehadiran AMI menjadi sebuah momentum untuk menyambut dunia yang baru.
"Tidak dapat dipungkiri saat ini, kehidupan manusia tidak terlepas dari komputer, internet, dan teknologi informasi. Era Digital ditandai pula dengan perkembangan kecerdasan buatan (artificial intelligence) yang menjadikan penggunaan komputer, internet, dan teknologi informasi menjadi sangat pesat," ujar Andi di kantornya saat ditemui Suaraumat.com.
Ketergantungan manusia akan komputer, internet dan teknologi informasi yang didukung kecerdasan buatan semakin tinggi, dan banyak kegiatan manusia yang tidak bisa lepas daripada teknologi itu sendiri.
Lanjut Andi, selama ini orang tahu dari Facebook yang berganti nama menjadi meta, oleh karena itu AMI hadir untuk memberi edukasi dan pemahaman lengkap mengenai Metaverse.
"Kita perlu sebuah organisasi atau tepatnya asosiasi untuk menjembatani peluang-peluang usaha atau edukasi yang terorganisir agar bisa menjadi jembatan ke pemerintah termasuk secara hukum dan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia," kata Andi.
Perkembangan dari zaman ke zaman lanjut Andi, pastinya akan lebih penting bila semuanya akan dilakukan by online system. "Yang tidak bisa diganti hanya makan, ibadah, dan keluarga," ujarnya.
AMI pionir organisasi metaverse di Indonesia
![]() |
Biben Akbar, Ketua Umum AMI. (Foto: Tangkapan layar AMI) |
Sebagai organisasi metaverse pertama di Indonesia, Andi mengatakan saat ini AMI satu-satunya wadah yang bisa dioptimalkan untuk menjadi kemajuan bersama.
"Kita pionir asosiasi metaverse di Indonesia dan saat ini maupun kedepannya menjadi tolak ukur organisasi metaverse yang lebih spesifik. Kalau asosiasi blockchain atau yang lain-lain itu sudah ada, kalau metaverse itu baru kita," jelas Andi.
Sejak dibentuk akhir Februari 2022 dengan 20 anggota, AMI saat ini selain di Jakarta, sudah hadir di Kalimantan Barat, Riau dan Sumatera Selatan.
"Nanti akan bertambah ke 34 provinsi dan 500 kabupaten kota sampai kecamatan," ujar Andi.
Berdirinya AMI bukan tanpa tujuan melainkan sebagai jembatan pelaku bisnis metaverse dengan pemerintah.
"Kita bermitra dengan pemerintah sebagai media diskusi tentang teknologi yang saat ini dan kedepaannya akang berperan sangat penting dalam setiap sendi kehidupan. Bahkan berperan sangat besar dalam penentuan pencapaian tujuan pembangunan bangsa untuk mencapai kemakmuran yang berkelanjutan dan berkeadilan, serta menopang kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia," pungkas Andi.
Sekilas metaverse
Metaverse adalah teknologi Augmented Reality (AR) yang memungkinkan individu berinteraksi dengan individu lain secara virtual.
Metaverse sering diartikan sebagai simulasi dunia nyata manusia yang diimplementasikan di dunia maya atau internet.
Metaverse semakin menjadi perbincangan ketika CEO Facebook Mark Zuckerberg mengubah nama Facebook menjadi Meta, yang diambil dari kata "Metaverse".
Zuckerberg mengungkapkan bahwa metaverse itu sendiri adalah perwujudan dari internet. Di metaverse, pengguna dapat membuat avatar sesuai keinginan.
Avatar 3D adalah replika atau gambar pengguna dalam bentuk animasi 3D. Avatar ini dapat digunakan sebagai representasi pengguna di internet.
Di metaverse, pengguna dapat melakukan semua aktivitas dalam bentuk virtual seperti berkumpul atau mengadakan rapat, bekerja, bermain, mengadakan berbagai acara, menghadiri konser, berbelanja online, hingga membeli properti digital.
Pewarta: Kun/Editor: Kun
COMMENTS